nusakini.com - Brand kopi luwak asal Bali sangat populer di berbagai kalangan pencinta kopi.Tetapi saat ini sudah ada kopi yang bisa menyaingi rasa kopi Luwak, yaitu kopi Bisang. Kopi asal Sulawesi Selatan ini proses pembuatannya hampir sama dengan kopi Luwak. Binatang Bisang khas Sulawesi ini memakan kopi dan dikeluarkan lewat mulutnya dan diolah menjadi kopi dengan cita rasa tinggi.

"Tahun depan kopi Bisang asal sulsel tersebut akan kita rilis brandnya yang bisa menyaingi kopi Luwak", kata Fadjry Djufry, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kementerian Pertanian RI, di Bogor Jawa Barat, Selasa (8/8/2017) lalu.

Fadjry juga mengatakan, kopi termasuk komoditi yang sangat populer di masyarakat dunia, Mentan sudah ke negara colombia bertemu dengan mantan presiden Amerika dan orang-orang yang berkecimpung di produk kopi dunia,kopi indonesia punya keunggulan yang tidak dimiliki negara lain meskipun kita bukan negara no 1 produsen kopi dunia dan berada urutan ke 3,tetapi Indonesia mampu bersaing dengan negara luar.

"Indonesia punya kopi yang beraneka ragam cita rasanya seperti,kopi robusta,arabika dan liberika yang cita rasanya berbeda yang ditanam di tanah pasang surut di sumsel,semua jenis kopi indonesia sangat diminati di luar negeri.Keungulan-keungulan kopi lokal kita ini yang sekarang kita mau angkat dan didorong dan didaftarkan diperlindungan varietas. secara tidak sadar banyak varietas-varietas unggul kita yang terbawa keluar negeri dan di akui diluar," tutur Fadjry.

Menurut Fadjry, ia sering sampaikan ke teman-teman di daerah hati-hati kerjasama denga pihak luar, dengan plasma yang kita miliki bisa dibawa keluar negeri dan diakui oleh pihak lain. Dengan teknologi yang baru saat ini, varietas baru kita bisa dideteksi dengan gen DNA bisa langsung dipetakan, meskipun dibawa keluar negeri kita bisa tau kalau itu punya kita dan harus kita lindungi dengan undang-undang dengan perlindungan varietas. Kedepan nanti semua varietas unggulan dari Kementan harus didaftarkan, termasuk komoditas kopi.

Fadjry juga mengungkapkan, mulai tahun ini anggaran perbenihan hortikultura dan perkebunan dapat anggaran di APBN-P diproyeksikan khusus bagaimana meningkatkan luas areal dan komoditi perkebunan kita, termasuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya. salah Satu komponen yang menentukan produksi adalah benih,oleh karena itu Badan Litbang Kementan mensupport kebijakan Menteri Pertanian menyiapkan benih sumber varietas baru pada perkebunan.ini juga sebetulnya untuk mengembalikan kejayaan Indonesia pada masa lalu termasuk kopi.

Ia juga menjelaskan, terkait dengan produksi hasil perkebunan oleh Badan Litbang Kementan menangani 4 balai penelitian, balai penelitian tanaman industri yang menangani benih unggul varietas baru termasuk, kopi, kakao, teh dan karet.

"Kantornya sudah disiapkan di Papua. Kami sudah punya lahan disana seluas 200 hektare untuk pengembangan komoditas tersebut termasuk pengolahannya pasca panen dan produk jadinya sudah ada. Seperti kakao sudah terintregrasi seperti di daerah Sukabumi," jelasnya. (p/ma)